Hubungan Umat Islam dengan Pengikut Agama lain


Hal yang seringkali menjadi ganjalan dari non-Muslim adalah terhadap Islam adalah Umat Islam tidak memperlihatkan wajah bersahabat dan malah memusuhi non muslim. Benarkah demikian? Tentu hal itu tidak benar, kalaupun ada beberapa kasus yang memperlihatkan adannya pertikaian atau rasa tak bersahabat dari Umat Islam maka hal itu dilakukan oknum individu Muslim, dan tidak dapat menunjukkan bahwa itulah Islam yang sebenarnya.

Al-Qur'an memberikan pedoman yang cukup mengenai hal ini.

“Katakanlah, “Hai Ahli-kitab, marilah kepada satu kalimat yang sama di antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah kecuali kepada Allah swt., dan tidak pula kita mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun, dan [a] sebagian yang lain sebagai Tuhan selalin Allah swt..” Tetapi, jika mereka berpaling, maka katakanlah, “Jadilah saksi bahwa kami orang-orang yang menyerahkan diri kepada Tuhan” ” (Q.S 3:64

Ini adalah semangat kerjasama yang Islam telah tanamkan antara kalangan umat Islam untuk mengundang pengikut agama lain secara bersama-sama atas dasar umum untuk bekerjasama dalam upaya mencapai saling menghormati dan menghargai.

Pada subyek yang sama, Alquran menyatakan lebih lanjut:

“Dan, tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa; dan janganlah kamu tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kepada Allah; sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Q.S 5:2)
Perlu dicatat disini bahwa Islam tidak menyebutkan ajakan kerjasama ini dengan mempertimbangkan agama tertentu saja. Ajakan apa saja yang ditujukan kepada Islam berupa perbuatan baik untuk tujuan mulia, Alquran mengatakan bahwa anda harus selalu menerimanya. Ajakan tersebut mungkin dari Yahudi, seorang Kristen, seorang Hindu, Budha atau penganut agama apapun atau bahkan dari seorang atheis; Islam mewajibkan kaum muslimin untuk maju dan bekerjasama. Mereka hanya harus melihat alasan mengapa mereka diundang, bukan melihat siapa yang mengundang untuk melakukan hal tersebut.

Islam telah memberikan prinsip emas yang dapat diikuti dan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Islam mengajarkan bahwa segala urusan harus didasarkan pada keadilan.

Alquran menyatakan:

Hai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu berdiri teguh karena Allah, menjadi saksi dengan adil; dan janganlah kebencian sesuatu kaum mendorong kamu bertindak tidak adil. Berlakulah adil; itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah swt. Sesungguhnya, Allah swt. Maha Mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan.” (Q.S 5:8)
Ini membuat hal yang sangat jelas bahwa Islam memerintahkan pengikut sejatinya, kendatipun dengan musuh sekalipun mereka harus selalu bersikap adil. Apakah mungkin agama yang mengajarkan ajaran kerukunan dan kerjasama yang indah ini – bisa mendorong kekerasan atau kebencian terhadap orang lain?

Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan, bahwa jauh dari rasa permusuhan dan kebencian terhadap non muslim, Islam mengajarkan cinta, kasih sayang dan kebajikan yang bersifat universal, karena Islam adalah rahmat bagi sekalian alam, maka rasa kebencian dan permusuhan itu dengan sendirinya tentu merupakan ganjalan bagi semangat rahmatan lil alamin tersebut. Bagaimana rahmat itu akan tercapai kalau umat Islam membatasi rahmat itu sendiri, nir non Muslim.

Sumber: ARtikel Islam: Menjawab Beberapa Keberatan Tentang Islam

Post a Comment

0 Comments