BENCANA ASAP - Guru minta ujian nasional ditunda karena kabut asap

BENCANA ASAP - Guru minta ujian nasional ditunda karena kabut asap
Sekolah Diliburkan. Seorang pelajar pulang saat mengetahui sekolahnya diliburkan, di Jl Adinegoro, Padang, Sumatera Barat, Jumat (23/10). Seluruh pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) dan TK/Paud di kota itu diliburkan hingga waktu yang belum ditentukan, berdasarkan instruksi Wali Kota pada Kamis (22/10) malam, akibat kabut asap kiriman yang bertambah tebal. (ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra)
Jakarta (ANTARA News) - Federasi Serikat Guru Indonesia meminta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunda pelaksanaan ujian nasional mengingat banyak daerah terlanda kabut asap yang berdampak mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah.

"Sebagai bentuk empati terhadap para siswa korban bencana asap, FSGI menyerukan pemerintah menunda penyelenggaraan UN," kata Sekjen FSGI Retno Listyarti di Jakarta, Ahad.

Ia mengatakan hasil pantauan FSGI, masih banyak murid diminta tetap belajar di tengah kondisi udara yang tidak sehat dan berbahaya. Sekolah masih dianggap berjalan normal. Banyak murid yang tidak mau diajak pindah atau dievakuasi karena takut tidak naik kelas dan tidak lulus.

Pihaknya masih melihat para siswa masih masuk sekolah meski kabut asap dalam tahap yang membahayakan kesehatan.

Retno menambahkan bahkan Mendikbud Anies Baswedan sempat memastikan anak-anak yang berada di wilayah bencana asap tetap dapat mengikuti ujian nasional (UN).

Anies menjamin pelaksanaan UN di daerah itu tidak akan ditunda.

FSGI juga meminta pemerintah daerah untuk menghentikan ancaman tidak mencairkan tunjangan sertifikasi para guru di lokasi bencana asap karena sekolah diliburkan dan proses pembelajaran tidak normal bukan kehendak para guru tersebut.

"Di Jambi misalnya, para guru diminta untuk melampirkan tugas siswa beserta agenda yang ditandatangani guru dan siswa selama belajar di rumah. Kalau tidak membuat, tunjangan sertifikasi tidak akan dicairkan," tukas dia.

Kemdikbud mengeluarkan surat edaran tertanggal 23 Oktober 2015 mengenai penanganan pendidikan pada daerah terdampak bencana asap yang ditujukan kepada seluruh kepada daerah di Tanah Air.

Mendikbud menegaskan yang terpenting dalam kondisi bencana asap yang berlangsung selama berbulan-bulan seperti saat ini adalah kesehatan dan keselamatan anak didik, pendidik, dan tenaga kependidikan.
Editor: Desy Saputra
COPYRIGHT © ANTARA 2015
Ikuti berita dalam topik #

Kabut Asap

Post a Comment

1 Comments

  1. Turut prihatin mudah mudahan di berikan keselamatan untuk saudara kita semua yang ada di sana dan semoga kabut asapnya tidak berkepanjangan aminnn ya allah

    ReplyDelete