Banyaknya minat sahabat maya yang ingin bergabung menjadi tim penulis
JBA membuat saya sempat senang diawal-awal. Alasannya, tentu saja saya
bisa berbagi job menulis yang datang dari situs jualbeliartikel.com.
Namun, ketika awal-awal saya yang hanya memberikan syarat suka menulis,
suka membaca dan punya koneksi untuk menjadi seorang penulis konten dan
bergabung dengan JBA sebagai jasa penulis artikel, ternyata membuat saya
sadar akan sesuatu, saya butuh kwalitas, bukan hanya sekedar membaca
dan menulis lalu bisa lolos.
Hal ini saya sadari ketika saya menerima kritikan pertama saya via email ketika seorang menerima artikel dari saya.
Hal ini saya sadari ketika saya menerima kritikan pertama saya via email ketika seorang menerima artikel dari saya.
Seperti ditampar dan dibanting dari langit #hallah lebay#. Setelah
menulis sudah beberapa lamanya tanpa kritikan satupun karena keakuratan
artikel yang saya buat, sekarang ada yang mengkritik saya dengan tulisan
yang bukan buatan saya. Sebagai pertanggungjawaban, tentu saja saya
mengembalikan uang dari pelanggan baru saya. Karena saya tidak meu
merusak reputasi yang sudah saya bangun. Dari sana saya belajar,
bagaimana cara saya merekrut penulis baru yang akan bergabung di situs
JBA.com.
Penulis harus menguasai topik
Topik apapun, sudah puluhan kali saya bahas, jika penulis konten tidak
menguasai topik ini, saya jamin keakuratan dari artikel tidak layak
jual. Selain itu, penggunaan kata-kata akan terkesan sangat terlihat
sebagai seorang pemula. Seperti bayi yang akan belajar berdiri, padahal
saya ingin bayi yang sudah bisa berlari :D.
Penulis Artikel harus ngerti EYD
Nah ini ni.. awalnya, saya menerima penulis-penulis baru yang ingin
belajar menulis untuk tambahan uang jajan. Awalnya saya maklumi, tap
ternyata saya tidak bisa terus menerus mengajari orang dengan waktu yang
sangat sedikit yang saya miliki. Saya punya hal yang lebih minta diberi
pertanggung jawaban dari pada hal ini. Penulis Konten baru yang akan
bergabung di JBA, hanya saya beri satu kesempatan revisi dan masukan,
setelah itu.. saya benar-benar berharap mereka bisa mengerti dan paham
dengan apa yang saya maksud dan saya inginkan. Ternyata, ada yang belum
ngerti juga, dan disini kadang saya merasa sedih haha..
Contohnya, saat penulis benar-benar tidak tahu bagaimana cara meletakkan tanda baca koma dan titik dengan benar. Rasanya gemes banget, pengen memaklumi, tapi saya sudah kebanyakan yang dipikir, jadinya males buat nambahin pikiran haha.. manusia banget ya.. Mohon maklum :p.
Contohnya, saat penulis benar-benar tidak tahu bagaimana cara meletakkan tanda baca koma dan titik dengan benar. Rasanya gemes banget, pengen memaklumi, tapi saya sudah kebanyakan yang dipikir, jadinya males buat nambahin pikiran haha.. manusia banget ya.. Mohon maklum :p.
Tidak suka jiplak walau 1 kalimatpun
Selain harus menguasai EYD yang baik dan benar, penulis konten JBA yang
akan lolos adalah mereka yang suka nulis dengan kemampuan dirinya, bukan
mencontek hasil orang lain apalagi copas dari situs lain. JBA ingin
penulisnya menghargai tulisan orang lain, boleh menjadikan situs
tersebut sebagai acuan, tapi tulislah dengan gaya bahasa sendiri.
Berani Hadapi Editor JBA!
Yang ini nih. Karena saya gak bisa mengatasi semuanya sendiri, saya
putuskan untuk membayar editor untuk merekrut penulis konten batu di
JBA. Editor saya, adalah orang yang gemar membaca artikel techno,
selalu update. Yang sudah sering menulis artikel kecantikan, kehamilan,
dll. Paham EYD dan tahu tulisan mana yang informatif dan mana yang
membosankan. Oleh karena itu, saya serahkan penulis konten baru yang mau
ikut mengais receh via artikel, lolos editor.
Dan mungkin, semuanya akan menjadi penting buat saya. Tidak akan ada perubahan tanpa kritikan dan masukan. Yang JBA inginkan adalah, sosok tangguh yang bisa diajak bekerjasama meski tanpa ikatan kontrak. JBA memaklumi penulis yang memiliki kesibukan sendiri, tapi ketika dalam bekerjasama ada yang membutuhkan, JBA ingin penulis bisa membantu dengan content yang berkwalitas dan terjamin keakuratannya.
Itulah cara JBA merekrut penulis konten baru sekarang, mungkin dimasa lalu ada pelanggan yang sudah terlanjur kecewa, tapi dimasa depan, JBA tidak ingin hal ini terulang lagi.
Dan mungkin, semuanya akan menjadi penting buat saya. Tidak akan ada perubahan tanpa kritikan dan masukan. Yang JBA inginkan adalah, sosok tangguh yang bisa diajak bekerjasama meski tanpa ikatan kontrak. JBA memaklumi penulis yang memiliki kesibukan sendiri, tapi ketika dalam bekerjasama ada yang membutuhkan, JBA ingin penulis bisa membantu dengan content yang berkwalitas dan terjamin keakuratannya.
Itulah cara JBA merekrut penulis konten baru sekarang, mungkin dimasa lalu ada pelanggan yang sudah terlanjur kecewa, tapi dimasa depan, JBA tidak ingin hal ini terulang lagi.
0 Comments